أَمِ ٱتَّخَذُوٓا۟ ءَالِهَةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ هُمْ يُنشِرُونَ Arab-Latin Amittakhażū ālihatam minal-arḍi hum yunsyirụnArtinya Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan orang-orang mati? Al-Anbiya 20 ✵ Al-Anbiya 22 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Berkaitan Surat Al-Anbiya Ayat 21 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran berharga dari ayat ini. Diketemukan beberapa penjabaran dari berbagai mufassirun terkait makna surat Al-Anbiya ayat 21, misalnya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaBagaimana dibenarkan bagi kaum musyrikin mengambil sesembahan yang lemah yang berasal dari bumi, yang tidak berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram21. Maka apakah orang-orang musyrik itu mengambil tuhan-tuhan selain Allah, padahal tuhan-tuhan itu tidak bisa menghidupkan yang mati, lalu mengapa mereka menyembah sesuatu yang tidak kuasa melakukan hal tersebut?!📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah21-22. Allah mengolok orang-orang musyrik yang menyembah berhala-berhala yang tidak mampu menghidupkan orang yang telah mati. Seandainya di langit dan bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya sistem alam semesta akan rusak karena perbedaan pengaturan. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik arsy yang agung, dari apa kedustaan yang dibuat orang-orang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah21. أَمِ اتَّخَذُوٓا۟ ءَالِهَةً مِّنَ الْأَرْضِ Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi Yakni apakah mereka menjadikan tuhan-tuhan dari sesuatu yang ada di bumi. هُمْ mereka Yakni dengan kehinaan mereka. يُنشِرُونَ dapat menghidupkan Yakni menghidupkan orang mati? Yakni tidaklah demikian, tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan tidak dapat menghidupkan seorangpun dan tidak mampu mematikan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah21. Ataukah mereka orang-orang musyrik itu mengambil tuhan-tuhan yang ada di bumi seperti batu dan logam yang dapat menghidupkan orang-orang mati dari kuburan-kuburan mereka?📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Apakah mereka mengambil dari bumi tuhan-tuhan yang dapat menghidupkan} menghidupkan orang-orang yang matiMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H21. Tatkala Allah mmenjelaskam kesempurnaan kekuasaanNya dan keagunganNYa serta ketundukan segala sesuatu kepadaNya, maka Dia mengingkari kaum musyrikin yang telah menjadikan selainNya sebagai sesembahan dari bumi, yang berada dalam titik puncak kelemahan dan ketidakberdayaan. “Mereka dapat menghidupkan orang-orang mati,” ini merupakan bentuk pertanyaan, tetapi bermakna penafian peniadaan. Maksudnya, mereka tidak mampu untuk menghidupkan dan menghimpun mereka. Hal ini diterangkan oleh Firman Allah, " Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya untuk disembah, yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak sesuatu kemudaratan dari dirinya dan tidak pula untuk mengambil sesuatu kemanfaatan pun dan juga tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan." Al-Furqan3 "Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." Yasin74-75.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 21 Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan sempurnanya kekuasaan-Nya, kebesaran-Nya dan segala sesuatu tunduk kepada-Nya, Dia mengingkari orang-orang bmusyrik yang mengambil tuhan-tuhan dari bumi yang keadaannya sangat lemah dan tidak memiliki kemampuan. Seperti dari batu, emas, perak, dsb. Mereka tidak akan sanggup menghidupkannya. Oleh karena itu, Allah yang mampu menghidupkan sesuatu yang telah mati, Dialah yang berhak disembah.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 21Mengapa orang-orang kafir tidak beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas' apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, seperti patung dan berhala yang mereka duga dapat menghidupkan orang-orang yang mati'22. Seandainya pada keduanya, langit dan bumi, ada tuhan-tuhan selain Allah, yang mengelola langit dan bumi sebagaimana dugaan orang-orang kafir, tentu keduanya telah binasa karena perselisihan pengelolaan di antara dua tuhan ini. Dengan demikian, jelaslah kepalsuan dugaan orang kafir yang meyakini ada dua tuhan atau lebih. Mahasuci Allah dengan kesucian yang mutlak, tuhan yang memiliki 'arsy, dari apa yang mereka sifatkan kepada-Nya dengan tanpa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beberapa penjabaran dari para pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 21 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Bantu usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Cukup Banyak Dikaji Ada ratusan halaman yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Qashash 77, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Fatir 37, Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21, Al-Buruj. Serta Ayat 15 Lima Belas, An-Nisa 36, Ibrahim 7, Al-Baqarah 177, Al-Isra, Yasin 82. Al-Qashash 77Innallaha Ma’ash ShabiriinFatir 37Ar-Rahman 13Ar-Rum 21Al-BurujAyat 15 Lima BelasAn-Nisa 36Ibrahim 7Al-Baqarah 177Al-IsraYasin 82 Pencarian surat an nisa 103, arti surat an-nahl ayat 114, surah ibrahim ayat 41, an-nisa 59, surah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
AlQur'an Surat Al-Anbiya - Surat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Latin dan Artinya; Surat Yasin Ayat 30-31: Belajar dari Kisah-Kisah Terdahulu; Latin dan Artinya. Surat Yasin Ayat 30-31: Belajar dari Kisah-Kisah Terdahulu. Hai bro . Find us at : Kanal Utama.
وَجَعَلْنَا فِى ٱلْأَرْضِ رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ Arab-Latin Wa ja'alnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim wa ja'alnā fīhā fijājan subulal la'allahum yahtadụnArtinya Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu tidak goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan pula di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. Al-Anbiya 30 ✵ Al-Anbiya 32 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Mendalam Tentang Surat Al-Anbiya Ayat 31 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 31 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia beragam penjelasan dari kalangan mufassir terkait kandungan surat Al-Anbiya ayat 31, di antaranya seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Kami menciptakan di muka bumi gunung-gunung untuk mengokohkannya sehingga tidak bergoncang. Dan Kami menjadikan di bumi itu jalan-jalan yang luas, supaya makhluk-makhluk dapat mendapat petunjuk menuju tempat mencari penghidupan mereka dan petunjuk untuk mengesakan Pencipta mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram31. Dan Kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh sehingga ia beserta apa yang ada diatasnya tidak mudah guncang, dan Kami jadikan pula di atasnya jalan-jalan yang luas agar dalam perjalanan mereka bisa mendapat petunjuk untuk mencapai tujuan mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah31-32. Dan Kami menciptakan gunung-gunung yang kokoh di bumi agar dapat mengokohkannya, dan Kami jadikan di bumi itu jalan-jalan yang luas agar mereka dapat mendapat petunjuk dalam perjalanan mereka dan sebagai kemaslahatan mereka, serta Kami jadikan langit dunia sebagai atap bagi bumi yang terjaga dari keruntuhan dan dari setan. Namun orang-orang kafir tidak pedulu dan tidak memikirkan ayat-ayat kauniyah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah31. وَجَعَلْنَا فِى الْأَرْضِ رَوٰسِىَ Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh Yakni pegunungan yang kokoh. أَن تَمِيدَ بِهِمْsupaya bumi itu tidak goncang bersama mereka Yakni agar bumi tidak goncang bersama mereka. وَجَعَلْنَا فِيهَاdan telah Kami jadikan pula di bumi itu Yakni di bumi. فِجَاجًاsesuatu yang luas Yakni jalan-jalan. Menurut az-Zajjaj makna الفجاج adalah celah diantara dua gunung. سُبُلًاberupa jalan-jalan Yakni jalan-jalan yang terbuka. لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَagar mereka mendapat petunjuk Petunjuk menuju berbagai maslahat kehidupan mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah31. Dan Kami jadikan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh supaya tidak bergetar dan terguncang oleh mereka manusia. Dan Kami jadikan di gunung-gunung itu jalan-jalan yang terbuka lebar supaya mereka mendapat petunjuk menuju kesejahteraan mereka dalam bepergian📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKami telah menjadikan di bumi gunung-gunung yang kokoh} gunung-gunung yang kokoh {agar tidak bergoncang} agar tidak bergoncang {bersama mereka dan Kami menjadikan di sana jalan-jalan yang luas} jalan-jalan dan lintasan yang luas {agar mereka mendapat petunjukMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H31. Di antara bukti kekuasaanNya dan kesempurnaan keesaan dan rahmatNya, yaitu bahwa tatkala bumi tidak dapat diam kecuali dengan keberadaan gunung-gunung, maka Allah memancangkannya, dan menempatkannya sebagai pasak padanya, agar bumi tidak bergerak-gerak, hingga manusia tidak bisa menenangkan diri padanya, tidak dapat membajak tanah nya dan tidak bisa menghuninya. Selanjutnya, Allah memancangkannya dengan gunung-gunung. Dengan itu, terwujudlah berbagai masalahat dan kemanfaatan yang dapat dinikmati. Ketika keberadaan gunung-gunung yang saling menyambung dengan bagian lainnya, dalam bentuk barisan yang begitu banyak sekali, bila tetap dalam bentuknya, gunung-gunung yang tinggi, puncak-puncaknya menjulang, tentulah menyebabkan kelumpuhan hubungan antara banyak wilayah. Di antara cerminan hikmah Allah dan rahmatNya, Allah menjadikan antara gunung-gunung tersebut “jalan-jalan yang luas,” yaitu jalan-jalan yang mudah dilalui tanpa ada kesulitan dalam menempuhnya. “Agar mereka mendapat petunjuk,” menuju negeri-negeri yang diinginkan. Semoga mereka mendapatkan petunjuk dengan itu tentang keesaan al-Mannan Allah Dzat Yang Maha Memberi.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 31 Selanjutnya Allah menyebutkan kembali dalil-dalil yang ada di alam semesta yang menunjukkan keesaan-Nya, kekuasaan-Nya, rahmat-Nya dan keberhakan-Nya untuk diibadahi tidak selain-Nya. Sesungguhnya dataran yang kita kelilingi ini di atas perairan yang luas. Agar dataran ini tidak goyang, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala tancapkan gunung-gunung. Ke tempat yang mereka tuju.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 31Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi. Dan kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas ini. 32. Allah mengarahkan manusia agar memperhatikan benda-benda langit yang diciptakan-Nya dengan teratur. Dan kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, tanpa tiang, tetapi tidak jatuh bergugur-an atau bertabrakan satu sama lainnya, namun mereka, orang-orang yang pikiran dan sanubarinya tertutup, tetap berpaling dari tanda-tanda kebesaran Allah itu berupa matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain sehingga mereka tetap tidak beriman kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangItulah variasi penjabaran dari beragam mufassirun terkait makna dan arti surat Al-Anbiya ayat 31 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi ummat. Bantu dakwah kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Banyak Dicari Kami memiliki ratusan konten yang banyak dicari, seperti surat/ayat Fatir 37, Al-Baqarah 177, Yasin 82, Ar-Rahman 13, Al-Isra, Innallaha Ma’ash Shabiriin. Juga Ayat 15 Lima Belas, Ibrahim 7, Al-Buruj, An-Nisa 36, Ar-Rum 21, Al-Qashash 77. Fatir 37Al-Baqarah 177Yasin 82Ar-Rahman 13Al-IsraInnallaha Ma’ash ShabiriinAyat 15 Lima BelasIbrahim 7Al-BurujAn-Nisa 36Ar-Rum 21Al-Qashash 77 Pencarian surat maryam 1-6, quran surat al-baqarah ayat 2, bunyi ayat ke 3 surat al-fil adalah, arti ar rahman ayat 33, laqad kana lakum Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
SuratAl Baqarah Ayat 30 Lengkap Latin, Tafsir dan Artinya - Surat Al Baqarah Ayat 30 menerangkan tentang Iradah atau kehendak Allah SWT dihadapan para Malaikat untuk mengangkat insan selaku Khalifah di Bumi. Sifat Malaikat merupakan senantiasa ta'at, tetapi kali ini mendengar kehendak Allah tersebut Malaikat terkejut dan mengajukan pertanyaan : "Apakah Engkau akan memicu seorang yang
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vfKtge_Y5laEU8HUre7cY0YCD5jLqrpD_3GSLc1rsrkGlv7Mkko97Q==
selainbacaan surat al anbiya' arab latin dan artinya, disini sobat bisa memiliki audio tilawah surat al anbiya' dengan cara download mp3 tilawha melalui link dibawah audio player. kemudian untuk sobat yang ingin mempelajari informasi dari surat ini, berikut adalah tabel rangkuman keterangan surat al anbiya'. QS. Al Anbiya' Ayat 30.
Menyambut Pembaca dengan Penuh Kebahagiaan Hello Readers! Selamat datang di artikel yang membahas tentang Surat Al Anbiya Ayat 30 dan artinya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menghadapi berbagai masalah dan tantangan yang membuat kita merasa lelah dan putus asa. Namun, dengan membaca ayat suci Al-Quran, kita dapat menemukan kekuatan dan hikmah untuk menghadapi setiap rintangan yang ada. Mari kita bersama-sama mempelajari arti dari ayat 30 di dalam Surat Al Anbiya dan bagaimana ayat ini dapat memberikan inspirasi bagi kehidupan kita. Mempelajari Ayat Suci Al-Quran Sebagai umat Muslim, membaca ayat suci Al-Quran adalah salah satu kewajiban yang harus dilakukan. Namun, tidak hanya sekedar membaca, kita juga harus memahami arti dari setiap ayat yang terkandung di dalamnya. Salah satu ayat yang memiliki makna yang dalam dan dapat memberikan inspirasi bagi kehidupan kita adalah ayat 30 yang terdapat di dalam Surat Al Anbiya. “Dan Kami jadikan segala sesuatu di bumi untuk menjadi hiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang lebih baik perbuatannya.” QS. Al Anbiya 30 Ayat ini menyatakan bahwa Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu di bumi sebagai hiasan dan sebagai ujian bagi manusia. Setiap makhluk memiliki peran dan tujuan masing-masing, dan manusia diberikan kebebasan untuk memilih tindakan mereka. Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan ujian dan tantangan, namun dengan keyakinan dan iman yang kuat, kita dapat melewatinya dengan baik. Menemukan Hikmah dalam Kehidupan Ayat 30 dalam Surat Al Anbiya memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan kita. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengalami berbagai cobaan dan ujian yang membuat kita merasa lelah dan putus asa. Namun, dengan membaca ayat suci Al-Quran dan memahami artinya, kita dapat menemukan hikmah dan inspirasi untuk terus berjuang dan tidak menyerah. Ayat ini juga mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan keindahan dan kebesaran alam semesta yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Dalam setiap detik kehidupan, kita dikelilingi oleh keindahan alam yang luar biasa, dan kita harus bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan kepada kita. Menghadapi Tantangan dengan Iman yang Kuat Hidup ini memang penuh dengan tantangan dan ujian, namun dengan iman yang kuat dan keyakinan yang teguh, kita dapat menghadapinya dengan baik. Ayat 30 dalam Surat Al Anbiya mengingatkan kita untuk selalu bersabar dan berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Setiap ujian yang kita hadapi adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang, dan kita harus memilih tindakan yang baik dan benar. Ayat ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak merasa terlalu puas dengan keadaan yang ada, namun selalu berusaha untuk menjadi lebih baik. Kita harus terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat menjadi manusia yang lebih baik dan berguna bagi orang lain. Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang Surat Al Anbiya Ayat 30 dan artinya. Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk memahami makna dan tujuan dari kehidupan, serta untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Dalam setiap ujian dan tantangan yang kita hadapi, kita harus selalu memiliki iman yang kuat dan keyakinan yang teguh agar dapat melewatinya dengan baik. Mari kita semua belajar dari ayat suci Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan kita. Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya Terima kasih sudah membaca artikel ini, Readers! Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kehidupan kita. Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT dan selalu berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
SuratAl-Baqarah Ayat 30. (dan menumpahkan darah) artinya mengalirkan darah dengan jalan pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin yang juga mendiami bumi? adalah sebuah search engine khusus tafsir Al-Quran yang memudahkan umat islam mencari dan memahami tafsir ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits. Dibuat sepenuh ♥ oleh JavanLabs
Jakarta - Surat Al Anbiya ayat 30 mengandung peringatan Allah SWT pada makhluk ciptaan-Nya. Pada ayat ini ditujukan pada mereka yang berasal dari golongan kaum musyrikin dan kafir di tafsir Ibnu Katsir, Allah SWT hendak mengajukan pertanyaan pada mereka yang mengingkari ketuhanan-Nya. Beberapa di antaranya, Allah menunjuk penciptaan langit dan bumi hingga penciptaannya yang berlapis-lapis pula berikut dengan langit yang dapat menurunkan hujan hingga membuat tanah di bumi menjadi bacaan lengkapnya dapat disimak pada ulasan berikut. Surat Al Anbiya Ayat 30 dalam Arab, Latin, dan Artinyaاَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَBacaan latin A wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụnArtinya Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?Lebih lanjut, Ibnu Katsir juga mengutip pendapat dari Attiyah Al Aufi yang mengatakan, langit pada mulanya merupakan sesuatu yang terpadu dan tidak dapat menurunkan hujan. Bumi juga merupakan sesuatu yang terpadu dan tidak dapat ditinggali makhluk atas izin Allah SWT, langit dan bumi yang tadinya merupakan suatu kepaduan, mulai dipisahkan dan berdiri masing-masing. Kejadian itulah yang kemudian disebut dalam surat Al Anbiya ayat 30 merupakan pemisahan."Al-Hasan dan Qatadah mengatakan bahwa langit dan bumi merupakan suatu yang terpadu, lalu dipisahkan di antara keduanya oleh udara ini," tulis Ibnu Katsir dalam dengan hal ini, ada satu riwayat hadits dari Ikrimah, ia mendengar Ibnu Abbas pernah ditanya, "Apakah pada permulaannya penciptaan malam lebih dahulu, ataukah siang lebih dahulu?"Ibnu Abbas menjawab, "Bagaimanakah menurut kalian, langit dan bumi saat keduanya masih menjadi satu, tentu di antara keduanya tiada lain kecuali hanya kegelapan. Demikian itu agar kalian mengetahui bahwa malam itu terjadi sebelum siang."Dalam riwayat lainnya dari Ibnu Umar, bahwa pernah ada seorang lelaki datang kepadanya menanyakan langit dan bumi yang dahulunya suatu yang padu, lalu Allah memisahkan keduanya. Ibnu Umar berkata, "Pergilah kepada syekh itu, lalu tanyakanlah kepadanya, kemudian datanglah kamu kemari dan ceritakanlah kepadaku apa yang telah dikatakannya."Lelaki itu pergi menemui Ibnu Abbas dan menanyakan masalah itu kepadanya. Ibnu Abbas menjawab, "Ya, memang dahulunya langit itu terpadu, tidak dapat menurunkan hujan; dan bumi terpadu dengannya sehingga tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan. Setelah Allah menciptakan bagi bumi orang yang menghuninya, maka Dia memisahkan langit dari bumi dengan menurunkan hujan, dan memisahkan bumi dari langit dengan menumbuhkan tetumbuhan."Lelaki itu kembali kepada Ibnu Umar dan menceritakan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Abbas. Maka Ibnu Umar berkata, "Sekarang aku mengetahui bahwa Ibnu Abbas telah dianugerahi ilmu tentang Al-Qur'an. Dia benar, memang demikianlah pada asal mulanya."Ibnu Umar mengatakan, "Sebelumnya aku sering mengatakan bahwa betapa beraninya Ibnu Abbas dalam menafsirkan Al-Qur'an, sekarang aku mengetahui bahwa dia benar-benar telah dianugerahi ilmu takwil Al-Qur'an." Simak Video "Massa Aksi Bela Al-Qur'an Ancam Demo Tiap Jumat, Jika..." [GambasVideo 20detik] rah/lus
Namaini memiliki arti rahmat yang seperti terdapat dalam Quran surat Al-Isra ayat 82. Artinya: Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian. Artinya: wahyu; QS. Al Anbiya': 45. 30. Al Araby. Artinya
اَوَلَمۡ يَرَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ كَانَـتَا رَتۡقًا فَفَتَقۡنٰهُمَا ؕ وَجَعَلۡنَا مِنَ الۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّ ؕ اَفَلَا يُؤۡمِنُوۡنَ Awalam yaral laziina kafaruuu annas samaawaati wal arda kaanataa ratqan faftaqnaahumaa wa ja'alnaa minal maaa'i kulla shai'in haiyin afalaa yu'minuun Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman? Juz ke-17 Tafsir Orang-orang kafir tidak berpikir jernih dalam mengamati fenomena alam, padahal peristiwa yang ada di alam ini merupakan bukti adanya Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Allah bertanya, "Dan apakah orang-orang kafir, kapan dan di mana saja mereka hidup, tidak memperhatikan secara mendalam bahwa langit dan bumi sebelum terjadi ledakan besar, keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi seperti apa adanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; –kehidupan dimulai dari air laut, makhluk hidup berasal dari cairan sperma dan air bagian yang penting bagi makhluk hidup– maka mengapa mereka, orang-orang kafir itu tidak tergerak hatinya untuk beriman kepada Allah?" Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa kaum musyrikin dan kafir Mekah tidak memperhatikan keadaan alam ini, dan tidak memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam yang luas ini, padahal dari berbagai peristiwa yang ada di alam ini dapat diperoleh bukti-bukti tentang adanya Allah serta kekuasaan-Nya yang mutlak. Langit dan bumi yang dulunya merupakan suatu kesatuan yang padu, kemudian Allah pisahkan keduanya. Bumi sebelum menjadi tempat hidupnya berbagai makhluk hidup adalah sebuah satelit yaitu benda angkasa yang mengitari matahari. Satelit bumi yang semula panas sekali ini karena berputar terus menerus maka lama kelamaan menjadi dingin dan berembun. Embun yang lama menjadi gumpalan air. Inilah yang menjadi sumber kehidupan makhluk. Menurut para Ilmuan sains dan teknologi, ada tiga pendapat yang terkait dengan kehidupan yang dimulai dari air, yaitu Pertama, Kehidupan dimulai dari air, dalam hal ini laut. Teori modern tentang asal mula kehidupan belum secara mantap disetujui sampai sekitar dua atau tiga abad yang lalu. Sebelum itu, teori yang mengemuka mengenai asal mula kehidupan adalah suatu konsep yang diberi nama "generasi spontan". Dalam konsep ini disetujui bahwa mahluk hidup ada dengan spontan ada dari ketidakadaan. Teori ini kemudian ditentang oleh beberapa ahli di sekitar tahun 1850-an, antara lain oleh Louis Pasteur. Dimulai dengan penelitian yang dilakukan oleh Huxley dan sampai penelitian masa kini, teori lain ditawarkan sebagai alternatif. Teori ini percaya bahwa kehidupan muncul dari rantai reaksi kimia yang panjang dan komplek. Rantai kimia ini dipercaya dimulai dari dalam air laut, karena kondisi atmosfer saat itu belum berkembang menjadi kawasan yang dapat dihuni mahluk hidup karena radiasi ultraviolet yang terlalu kuat. Diperkirakan, kehidupan bergerak menuju daratan pada 425 juta tahun yang lalu saat lapisan ozon mulai ada untuk melindungi permukaan bumi dari radiasi ultraviolet. Kedua, Peran air bagi kehidupan dapat juga diekspresikan dalam bentuk bahwa semua benda hidup, terutama kelompok hewan, berasal dari cairan sperma. Diindikasikan bahwa keanekaragaman binatang "datangnya" dari air tertentu sperma yang khusus dan menghasilkan yang sesuai dengan ciri masing-masing binatang yang dicontohkan Ketiga, Pengertian ketiga adalah bahwa air merupakan bagian yang penting agar makhluk dapat hidup. Pada kenyataannya, memang sebagian besar bagian tubuh makhluk hidup terdiri dari air. Misalnya saja pada manusia, 70% bagian berat tubuhnya tubuhnya terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan lama apabila 20% saja dari sediaan air yang ada di tubuhnya hilang. Manusia dapat bertahan hidup selama 60 hari tanpa makan, akan tetapi mereka akan segera mati dalam waktu 3-10 hari tanpa minum. Juga diketahui bahwa air merupakan bahan pokok dalam pembentukan darah, cairan limpa, kencing, air mata, cairan susu dan semua organ lain yang ada di dalam tubuh manusia. Dari uraian di atas, sangat jelas peran air bagi kehidupan, dari mulai adanya makhluk hidup di bumi berasal dari kedalaman laut, bagi ke-langsungan hidupnya air diperlukan untuk pembentukan organ dan menjalankan fungsi organ dan memulai kehidupan terutama bagi kelompok hewan “ air tertentu yang khusus “ sperma. Akan tetapi, perlu diberikan catatan di sini, bahwa Al-Qur'an bukanlah memberikan peluang khusus untuk mendukung teori evolusi. Walaupun semua ayat di atas memberikan indikasi yang tidak meragukan bahwa Allah menciptakan semua mahluk hidup dari air. Ayat terkait an-Nur/2425, al-Furqan/25 54. Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa Al-Qur'an benar-benar merupakan mukjizat yang besar. Kemukjizatannya tidak hanya terletak pada gaya bahasa dan rangkuman yang indah, melainkan juga pada isi yang terkandung dalam ayat-ayatnya, yang mengungkapkan bermacam-macam ilmu pengetahuan yang tinggi nilainya, terutama mengenai alam, dengan berbagai jenis dan sifat serta kemanfaatannya masing-masing. Apalagi jika diingat bahwa Al-Qur'an telah mengemukakan semuanya itu pada abad yang keenam sesudah wafatnya Nabi Isa, di saat manusia di dunia ini masih diliputi suasana ketidaktahuan dan kesesatan. Lalu dari manakah Nabi Muhammad dapat mengetahui semuanya itu, kalau bukan dari wahyu yang diturunkan Allah kepadanya? Perkembangan ilmu pengetahuan modern dalam berbagai bidang membenarkan dan memperkokoh apa yang telah diungkapkan oleh Al-Qur'an sejak lima belas abad yang lalu. Dengan demikian, kemajuan ilmu pengetahuan itu seharusnya mengantarkan manusia kepada keimanan terhadap apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an, terutama keimanan tentang adanya Allah serta semua sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Setelah menghidangkan ilmu pengetahuan tentang kejadian alam ini, yaitu langit dan bumi, selanjutnya dalam ayat ini Allah mengajarkan pula suatu prinsip ilmu pengetahuan yang lain, yaitu mengenai kepentingan fungsi air bagi kehidupan semua mahluk yang hidup di alam ini, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Maka Allah berfirman, "... dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup." Pada masa sekarang ini, tidak ada orang yang akan mengingkari pentingnya air bagi manusia, baik untuk bermacam-macam keperluan hidup manusia sendiri, maupun untuk keperluan binatang ternaknya, atau pun untuk kepentingan tanam-tanaman dan sawah ladangnya, sehingga orang melakukan bermacam-macam usaha irigasi, untuk mencari sumber air dan penyimpanan serta penyalurannya. Banyak bendungan-bendungan dibuat untuk mengumpulkan dan menyimpan air, yang kemudian disalurkan ke berbagai tempat untuk berbagai macam keperluan. Bahkan di negeri-negeri yang tidak banyak mempunyai sumber air, mereka berusaha untuk mengolah air laut menjadi air tawar, untuk mengairi sawah ladang dan memberi minum binatang ternak mereka. Ringkasnya manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup tanpa air. Manusia dan hewan sanggup bertahan hidup berhari-hari tanpa makan, asalkan ia mendapat minum. Akan tetapi ia tidak akan dapat hidup tanpa mendapatkan minum beberapa hari saja. Demikian pula halnya tumbuh-tumbuhan. Apabila ia tidak mendapat air, maka akar dan daunnya akan menjadi kering, dan akhirnya mati sama sekali. Di samping itu, manusia dan hewan, selain memerlukan air untuk hidupnya, ia juga berasal dari air, yang disebut "nuthfah". Dengan demikian air adalah merupakan suatu unsur yang sangat vital bagi kejadian dan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, apabila manusia sudah meyakini pentingnya air bagi kehidupannya, dan meyakini pula bahwa air tersebut adalah salah satu dari nikmat Allah, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak beriman kepada Allah serta untuk mengingkari nikmat-Nya yang tidak ternilai harganya. Pada akhir ayat ini Allah mengingatkan kita semua, apakah dengan kemahakuasaan Allah ini manusia masih tidak mau beriman? Manusia yang memiliki akal dan mau mempergunakan akalnya seharusnya dapat memahami isi alam ini dan kemudian menjadi orang yang beriman. sumber Keterangan mengenai QS. Al-AnbiyaSurat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'nabi-nabi, karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
TafsirSurat Al-Anbiya, ayat 30-33 July 02, 2015 Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
أَوَلَمْ يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ Arab-Latin A wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụnArtinya Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? Al-Anbiya 29 ✵ Al-Anbiya 31 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 30 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 30 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdapat bermacam penafsiran dari beragam mufassirun mengenai kandungan surat Al-Anbiya ayat 30, sebagiannya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaApakah orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya langit dan bumi itu keduanya merupakan suatu obyek yang saling menyatu, tanpa ada pemisah antara keduanya? Maka Tidak ada hujan dari langit dan tidak ada tanaman dari muka bumi. Kemudian Kami memisahkan keduanya dengan Kuasa Kami. Dan Kami turunkan hujan dari langit dan Kami keluarkan tanaman dari dalam tanah, serta Kami menjadikan segala sesuatu hidup dari air. Apakah orang-orang yang ingkar itu tidak mau beriman, lalu mengimani apa yang mereka saksikan dengan menghususkan ibadah bagi Allah saja?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram30. Dan apakah orang-orang yang kafir kepada Allah itu belum mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, tidak ada celah dan ruang di antara keduanya yang bisa dilalui turunnya air hujan, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan menjadikan segala makhluk berupa hewan dan tumbuhan berasal dari air yang turun dari langit ke bumi. Apakah mereka tidak mengambil pelajaran darinya, dan beriman kepada Allah semata?!📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah30. Allah menegur orang-orang kafir yang tidak mengambil manfaat dari ayat-ayat kauniyah “Tidakkah mereka mengetahui langit dan bumi dahulu adalah sesuatu yang menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya. Dan Kami jadikan air sebagai asal seluruh makhluk hidup dan sebab dari kehidupan; apakah mereka tidak beriman kepada ayat-ayat kauniyah ini yang menjadi petunjuk atas keesaan Allah?”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah30. أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui Yakni tidakkah mereka memikirkan dan mengetahui. أَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًاbahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu Terdapat pendapat mengatakan yang dimaksud adalah bahwa dahulu langit-langit hanyalah satu kemudian dipisahkan; begitu juga bumi-bumi. Pendapat lain mengatakan bahwa dahulu langit dan bumi merupakan benda yang satu yang saling menempel. فَفَتَقْنٰهُمَا ۖ kemudian Kami pisahkan antara keduanya Yakni Kami pisahkan keduanya. وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖDan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup Yakni Kami hidupkan seluruh makhluk hidup dengan air yang Kami turunkan dari langit atau dengan air yang di lautan. Hal ini meliputi hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan. Dan maknanya adalah air merupakan sebab kehidupan segala makhluk hidup yang ada di bumi. أَفَلَا يُؤْمِنُونَMaka mengapakah mereka tiada juga beriman? Padahal tanda-tanda dari Allah telah cukup untuk menjadikan mereka beriman.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah30. Apakah orang-orang kafir dan musyrik yang menyekutukan Allah dengan tuhan lain tidak mengetahui bahwa sesungguhnya langit dan bumi itu merupakan dua hal yang melekat menjadi satu satuan. Kemudian Kami memisahkan keduanya dan memberi jarak satu sama lain dengan gumpalan udara. Dan Kami ciptakan setiap sesuatu berupa hewan, tumbuhan dan makhluk lain selain keduanya dari air. Apakah mereka tetap tidak membenarkan kekuasaanKu dan keesaanKu?!📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahApakah orang-orang kafir itu tidak melihat} mengetahui {bahwa langit dan bumi, keduanya dahulu menyatu} menyatu tidak ada pemisah di antara keduanya {kemudian Kami memisahkan keduanya} Kemudian memisahkan keduanya dengan udara {dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka apakah mereka tidak berimanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H30. Apakah mereka yang kafir terhadap Rabb mereka dan mengingkari pengikhlasan ibadah bagiNya tidak menyaksikan sebuah obyek kasat mata yang akan mengantarkan mereka menuju keyakinan bahawa Allah, Dia-lah Rabb segala sesuatu, Dzat Yang Maha Terpuji, Dzat Yang Mahamulia dan Dzat yang disembah semata. Dengan menyaksikan langit dan bumi, maka mereka akan menjumpainya dalam keadaan “suatu yang padu,” bagian ini langit tidak terlihat adanya mendung maupun hujan. Sementara itu, bagian yang lain bumi terlihat diam mati, tanpa tumbuh-tumbuhan padanya. “Kemudian Kami pisahkan,” langit dengan hujan dan bumi dengan tumbuhan. Bukankah Dzat yang menciptakan mendung di langit, setelah kondisi cuaca cerah tanpa ada awan-awan tipis, dan menempatkan air yang deras di dalamnya, kemudian menghalaunya menuju daerah yang mati, yang penjuru-penjuru wilayahnya sudah penuh dengan debu dan airnya sudah semakin menipis, selanjutnya Dia menurunkan hujan di tempat itu, sehingga tanah menjadi bergoyang dan begerak serta berkembang dan menumbuhkan tanaman indah dari setiap jenisnya, yang beragam bentuk dan manfaatnya, bukankah demikian itu merupakan petunjuk bahwa Dia-lah Dzat yang Mahabenar, sedangkan selainNya merupakan sesembahan yang batil. Dia-lah Dzat Yang Menghidupkan orang-orang yang mati dan Dia-lah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Karena itu, Allah berfirman, “Maka mengapa mereka tiada juga beriman,” dengan keimanan yang benar, tanpa diselipi unsur keraguan dan kesyirikan. Kemudian Allah menyebutkan sejumlah dalil cakrawala seraya berfirman,📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 30 Ada pula yang mengartikan dengan “melihat,” yakni apakah orang-orang kafir tidak melihat bahwa langit dan bumi keduanya sama-sama rekat tidak terbelah, kemudian Kami belah langit sehingga menurunkan hujan, dan Kami belah bumi sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan…dst.” Bukankah yang mengadakan awan di langit yang sebelumnya bersih tanpa gumpalan dan menyimpan di dalamnya air yang banyak, lalu diarahkan ke negeri yang mati yang sebelumnya kering dan berhamburan debu, kemudian diturunkan hujan sehingga tumbuh berbagai tanaman dengan beraneka macam menunjukkan bahwa Allah adalah yang hak dan selain-Nya batil, dan bahwa Dia mampu menghidupkan orang yang telah mati, dan bahwa Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Yakni lalu Kami jadikan langit berjumlah tujuh, dan bumi pun tujuh. Atau maksudnya, dibelah langit yang sebelumnya tidak menurunkan hujan menjadi dapat menurunkan hujan, dan dibelahnya bumi yang sebelumnya tidak dapat menumbuhkan, menjadi dapat menumbuhkan. Dengan iman yang benar tanpa ada keraguan dan kemusyrikan di dalamnya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 30Orang-orang kafir tidak berpikir jernih dalam mengamati fenomena alam, padahal peristiwa yang ada di alam ini merupakan bukti adanya Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Allah bertanya, "dan apakah orang-orang kafir, kapan dan di mana saja mereka hidup, tidak memperhatikan secara mendalam bahwa langit dan bumi sebelum terjadi ledakan besar, keduanya dahulu menyatu, kemudian kami pisahkan antara kedua-Nya dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi seperti apa adanya; dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; 'kehidupan dimulai dari air laut, makhluk hidup berasal dari cairan sperma dan air bagian yang penting bagi makhluk hidup' maka mengapa mereka, orang-orang kafir itu tidak tergerak hatinya untuk beriman kepada Allah'"31. Pada ayat ini Allah mengarahkan pandangan manusia kepada gunung-gunung dan jalan-jalan, serta daratan yang luas di bumi. Dan kami telah menjadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh dengan maksud agar ia, bumi dengan putarannya yang cepat sekali itu, tetap mantap, tidak terjadi guncangan bersama mereka, manusia dan makhluk hidup lainnya. Dan kami jadikan pula di bumi jalan-jalan yang luas supaya semua makhluk dapat dengan tenang menjalani kehidupan, dan pada akhirnya agar mereka mendapat petunjuk Allah, baik yang diberikan melalui wahyu maupun petunjuk Allah berupa fenomena alam yang membentang luas dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah berbagai penafsiran dari berbagai mufassirun berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 30 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi kita semua. Bantulah perjuangan kami dengan mencantumkan hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Cukup Sering Dikunjungi Ada banyak materi yang cukup sering dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Qadr, Adh-Dhuha, Al-A’la, Al-Falaq, Al-Hujurat 13, Yusuf 28. Juga Seribu Dinar, An-Naba, Al-Isra 32, Al-Fatihah, Al-Kafirun, Do’a Setelah Adzan. Al-QadrAdh-DhuhaAl-A’laAl-FalaqAl-Hujurat 13Yusuf 28Seribu DinarAn-NabaAl-Isra 32Al-FatihahAl-KafirunDo’a Setelah Adzan Pencarian surat al mursalat latin, surah al baqarah ayat 275, surat yasin lengkap, ab basa, al baqarah ayat 165 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
zpppH0K. jedot67yor.pages.dev/565jedot67yor.pages.dev/738jedot67yor.pages.dev/689jedot67yor.pages.dev/478jedot67yor.pages.dev/889jedot67yor.pages.dev/256jedot67yor.pages.dev/945jedot67yor.pages.dev/33jedot67yor.pages.dev/514jedot67yor.pages.dev/940jedot67yor.pages.dev/196jedot67yor.pages.dev/424jedot67yor.pages.dev/420jedot67yor.pages.dev/55jedot67yor.pages.dev/243
surat al anbiya ayat 30 latin dan artinya