Berikutadalah beberapa hikmah atau manfaat puasa diantaranya yakni: 1. Meningkatkan ketakwaan. Puasa merupakan suatu bentuk ibadah dan memiliki tujuan utama yaitu membentuk manusia agar bertakwa. Puasa yang dilaksanakan dengan benar serta ikhlas akan mendidik serta menambah ketakwaan bagi manusia. 2. Melatih kesabaran.
ArticlePDF Available AbstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku mahasiswa prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga PKO selama masa bulan Ramadhan. Sampel penelitian adalah mahasiswa prodi PKO angkatan penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa mahasiswa angkatan 2015 rata-rata tidak melakukan aktivitas olahraga selama bulan Ramadhan. Hanya terdapat 3 mahasiswa yang tetap melakukan latihan rutin, latihan dilakukan pada waktu malam hari sebagai pengganti dari latihan yang sedianya dilakukan padda sore hari. Hal itu terjadi karena ketiga mahasiswa tersebut masuk dalam tim atlet dalam pecan olahraga mahasiswa yang diselenggarakan di Makasar.. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa prodi PKo tidak memindahkan jam latihan karena dampak bulan Ramadhan akan tetapi justru menghilangkan aktivitas olahraga yang sudah secara rutin dilaksanakan setiap hari. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 30 PERILAKU AKTIVITAS OLAHRAGA PADA SAAT BULAN RAMADHAN Isti Dwi Puspitawati Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Tanjungpura Email ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku mahasiswa prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga PKO selama masa bulan Ramadhan. Sampel penelitian adalah mahasiswa prodi PKO angkatan 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa mahasiswa angkatan 2015 rata-rata tidak melakukan aktivitas olahraga selama bulan Ramadhan. Hanya terdapat 3 mahasiswa yang tetap melakukan latihan rutin, latihan dilakukan pada waktu malam hari sebagai pengganti dari latihan yang sedianya dilakukan padda sore hari. Hal itu terjadi karena ketiga mahasiswa tersebut masuk dalam tim atlet dalam pekan olahraga mahasiswa yang diselenggarakan di Makasar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata mahasiswa prodi PKo tidak memindahkan jam latihan karena dampak bulan Ramadhan akan tetapi justru menghilangkan aktivitas olahraga yang sudah secara rutin dilaksanakan setiap hari. Kata Kunci aktivitas olahraga, Ramadhan Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 31 PENDAHULUAN Indonesia merupakan Negara yang berbhineka. Kebhinekaan tersebut muncul karena efek dari banyaknya pulau yang ada. Setidaknya terdapat 7 pulau besar yang terhimpun pada Negara Indonesia. Dari berbagai pulau tersebut muncullah budaya yang beragam, termasuk juga keyakinan yang dianut oleh penduduknya. Negara Indonesia mengakui 5 agama yang dianut oleh warga negaranya, yaitu agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha. Dari kelima agama tersebut tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Agama Islam merupakan salah satu agama yang memiliki penganut paling banyak di Indonesia. Fenomena yang selalu dinanti oleh penganut agama ini adalah bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinanti oleh mayoritas masyrakat Muslim di Indonesia. Terdapat beberapa kegiatan yang hanya bisa dilakukan pada saat bulan Ramadhan tiba. Contohnya seperti ngabuburit, bertakbir keliling, dan juga berbelanja untuk mempersiapkan berbagai kebutuhan di hari raya Idul Fitri. Pada bulan ini umat Islam tak makan dan minum seharian, tetapi ajaibnya konsumsi makanan meningkat signifikan Indonesia Consumers, 2004; Zainal A Hidayat, Kompas, 3/10/2006 Bulan Ramadhan memiliki pengaruh terhadap perilaku masyarakat, hal ini dapat dilihat dari perilaku konsumsi masyarakat. Perubahan perilaku konsumsi pada bulan Ramadhan ini ternyata justru menaikkan tingkat konsumsi masyarakat. Peningkatan seperti ini merupakan suatu momen konsumtif yang bersifat musiman. Penelitian yang dilakukan oleh Erlangga 2014 perubahan perilaku pada bulan Ramadhan bukan hanya terjadi pada perubahan perilaku terhadap konsumsi makanan saja, akan tetapi juga terhadap perilaku konsumsi pada produk kecantikan, pakaian muslim, umum dan olahraga dalam hal ini lebih banyak penjualan sepatu olahraga. Umat muslim yang berpuasa akan tidak hanya melakukan perubahan pola makan tetapi juga perubahan pola aktivitas. Perubahan-perubahan itu diantaranya adalah perubahan jam makan, pembatasan waktu makan, dan perubahan pola tidur, hal-hal itu tentunya akan mengubah ritme keseharian seseorang secara drastis dan dapat memberi efek negatif terhadap performa fisik seseorang. Ketika berpuasa, tanpa disadari kinerja tubuh perlahan berubah dan menyesuaikan diri. Saat berpuasa tubuh memproduksi energi sendiri dengan membakar nutrisi yang tersimpan dalam tubuh, seperti cadangan lemak, karbohidrat, dan gula untuk memproduksi energi. Tak hanya itu, organ-organ lain dalam tubuh pun menyesuaikan kinerja mereka dengan keadaan orang yang berpuasa. Pengurangan jam untuk beraktivitas pun selalu dilakukan pada saat bulan suci Ramadhan ini. Jam disekolah dan kantor selalu dipangkas, satu jam mata pelajaran yang biasanya 50 menit pada bulan Ramadhan menjadi 30 menit. Hal ini disebabkan agar pemeluk dapat melakukan ibadah secara maksimal. Namun apa yang kerap dilakukan adalah lebih banyak dilakukan untuk tidur siang. Dengan lebih banyak beristirahat dalam hal ini tidur maka pastinya akan terjadi penurunan performa fisik. Penurunan performa fisik saat berpuasa umumnya dikaitkan dengan dehidrasi, keterbatasan asupan nutrisi, kurangnya istirahat, perubahan mood, dan perasaan lemas. Dengan adanya penurunan performa fisik tersebut maka diperlukan keseimbangan. Keseimbangan tersebut meliputi kebutuhan jasmani dan rohani. Dimana olahraga diperlukan untuk memperkuat badan, dan kebersihan rohani untuk mengontrol sekaligus mengarahkan jasmani untuk melakukan aktivitas yang baik juga benar. Jika berat salah satunya dikhawatirkan keseimbangan terganggu. Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 32 Ketidakseimbangan tubuh akan berdampak negative. Dampak negative tersebut salah satunya adalah terganggunya system metabolisme tubuh. Ketika system metabolism tubuh berjalan lambat maka akan terjadi penambahan berat badan. Maka tidak heran ketika bulan Ramadhan selesai maka umat muslim cenderung mengalami kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan yang drastis akan berdampak negatif terhadap tingkat kesehatan pelakunya. Banyak penyakit yang akan menghampiri ketika kegemukan dan bahkan obesitas melanda. Selain itu tingkat kebugaran jasmani juga akan menurun ketika selama bulan Ramadhan tidak melakukan olahraga. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti ingin meneliti perilaku aktivitas olahraga selama bulan suci Ramadhan. Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perilaku aktivitas olahraga mahasiswa program studi pendidikan kepelatihan olahraga angkatan 2015 selama bulan suci Ramadhan? Melalui penelitian ini diharapkan mampu membuka pengetahuan para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya agar pada saat bulan suci Ramadhan tidak meninggalkan aktivitas olahraga yang sangat penting dilakukan untuk memperoleh performa fisik yang bagus terlebih bagi mahasiswa prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga sebagian besar merupakan atlet. Anggapan bahwa pada saat puasa Ramadhan akan terjadi beberapa penurunan dalam komponen umum kebugaran kecepatan, kelincahan, dan daya tahan dan uji keterampilan individual seperti dribel pada saat berpuasa sudah beredar di masyarakat sehingga pada saat puasa tidak dilakukan latihan seperti biasanya. Namun, salah satu penelitian berjudul “The influence of Ramadan on physical performance measures in young Muslim footballers” Kirkendall dkk, 2012 menunjukkan bahwa tidak ada dampak yang jelas dalam kecepatan, kekuatan, kelincahan, daya tahan, dan keterampilan individual pada saat puasa Ramadhan. Selama puasa Ramadan, periodisasi yang tepat dari pelatihan ini penting untuk menjaga dan mengoptimalkan kinerja atlet. Penyesuaian pelatihan dapat memiliki dampak luar biasa pada kinerja. Sedangkan bagi yang bukan atlet, jangan terlalu khawatir jika berpuasa akan menghambat kinerja kita, baik dalam bekerja maupun berolahraga. Asalkan kita melahap sahur, berbuka puasa, dan memiliki jam tidur yang teratur, maka puasa tidak akan menimbulkan dampak negatif jika kita ingin tetap terus berolahraga. Kenyataannya, tubuh tetap membutuhkan latihan fisik agar tetap sehat dan fit. Olahraga adalah cara agar membuat tubuh lebih segar, tidak terasa lemas, dan juga membakar tumpukan lemak. Penyiasatan olahraga selama Ramadan umumnya banyak membahas tentang intensitas dan juga waktu yang tepat untuk berolahraga. Sementara tuntutan nutrisi juga otomatis muncul. Satu hal yang paling penting yang harus selalu diingat adalah, harus senantiasa menyesuaikan olahraga yang akan dilakukan dengan kondisi tubuh yang sedang berpuasa. Penurunan metabolisme tubuh adalah proses yang alami terjadi saat berpuasa. Ini terjadi karena asupan energi nutrisi dari makanan dan minuman yang terbatas. Secara umum, jenis latihan atau olahraga tingkat rendah sampai sedang adalah yang paling direkomendasikan untuk mengatasi hal di atas. Penyiasatan olahraga ketika puasa perlu dilakukan, pada umumnya olahraga dilakukan pada waktu sore hari menjelang berbuka puasa dan setelah berbuka puasa. Olahraga sesaat sebelum berbuka puasa sangat terkenal di Indonesia sebagai “ngabuburit”. Beberapa jurnal memang banyak yang menyarankan agar olahraga dilakukan pada waktu ini, yaitu beberapa saat menjelang berbuka. Ngabuburit Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 33 menjadi waktu yang umumnya dikategorikan “terbaik” karena sisa energi dan cairan tubuh di sore hari yang habis akan dapat langsung dikembalikan dengan makan dan minum saat buka puasa. Disarankan untuk olahraga sore selama 45-90 menit yang bisa kita mulai dari dua jam sebelum berbuka. Olahraga permainan sangat marak dilakukan saat ngabuburit, seperti futsal, sepakbola, bulu tangkis, voli, dan lain sebagainya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kirkendall dkk 2012 dan Maughan dkk 2012. Penelitian yang dilakukan oleh Alkandari dkk 2012 mengatakan bahwa olahraga pada saat puasa Ramadhan merupakan aktivitas yang aman bagi semua orang, namun bagi orang yang mengalami berbagai penyakit harus melakukan konsultasi dengan dokter dan harus mengikuti rekomendasi medis. Pada saat puasa semua akan melakukan pembatasan makan dan minum. Selama seharian penuh tanpa makan dan minum. Puasa yang berarti ada pembatasan pada makan dan minum serta jam tidur, akan berkaitan langsung dengan asupan energi dan pemanfaatannya untuk keseharian. Di sinilah peran penting nutrisi agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya selama berpuasa. Nutrisi juga berperan dalam mempertahankan pola latihan atau olahraga selama Bulan Ramadan. Inilah kenapa orang yang berpuasa dan tetap melaksanakan olahraga harus senantiasa memilih jenis makanan dan minuman yang disantap. Pertimbangan utama tentunya tubuh membutuhkan air, karbohidrat, mineral, protein, vitamin, dan juga lemak. Minum air putih atau air mineral dalam jumlah yang banyak merupakan saran yang paling banyak muncul dalam berbagai jurnal. Disarankan untuk minum satu gelas air setiap jamnya, ditambah sekitar 500 mililiter air sebelum tidur, dan jumlah yang sama kembali ketika bangun sebelum sahur. Penelitian yang dilakukan oleh Maughan dan Shirreffs 2012 mengatakan bahwa kekurangan cairan tubuh yang besar akan mengganggu kinerja fisik dan kognitif. Puasa akan mengakibatkan kehilangan air mencapai sekitar 1% massa tubuh pada saat matahari terbenam tidak akan memiliki efek samping yang merugikan pada aspek kinerja fisik atau kognitif. Namun ketika puasa dan melakukan olahraga maka akan mengakibatkan kehilangan cairan lebih dari 1% sehingga akan mengganggu penampilan. Saat puasa, penentuan intensitas dalam berolahraga sangat penting. Menurut Djoko intensitas adalah kualitas yang menunjukkan berat-ringannya latihan. Olahraga di bulan ramadhan dapat dilakukan dengan intensitas 40% hingga 50% lebih sedikit dari zona latihan yang biasa dilakukan. Contoh apabila biasa lari lima kali seminggu selama satu jam, maka saat puasa cukup lakukan jalan cepat tiga kali seminggu, masing-masing 30 menit. Setiap berolahraga di bulan ramadhan juga jangan lupa melakukan pemanasan dan pendinginan. Lakukan gerakan-gerakan peregangan stretching, dengan tujuan dapat terhindar dari cedera atau nyeri otot setelah melakukan olahraga. Untuk olahraga lain, bisa menggunakan sepeda, spinning atau jalan pakai treadmil. Olahraga seperti jalan sehat atau jalan cepat juga bisa menjadi pilihan. Olahraga kardio justru dianjurkan sebelum berbuka puasa. Latihan pembakaran yang berfungsi untuk kardiovaskular tersebut bermanfaat saat perut kosong. Satu atau setengah jam sebelum berbuka, latihan kardio bisa membakar lemak untuk dipergunakan sebagai energi. Olahraga berpengaruh terhadap penurunan berat badan yaitu dengan melakukan olahraga dapat menurunkan berat badan 2,35 kg sedangkan yang tidak melakukan olahraga penurunan berat badannya hanya 0,66 kg selama puasa ramadhan. Menurut Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 34 personal trainer profesional Jefry Sihite, latihan seperti, yoga, pilates, body balance, lebih tepat dilakukan saat berpuasa. Selain intensitas rendah, latihan tersebut juga memiliki manfaat bagi pikiran dan jiwa. METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu untuk mengetahui perilaku aktivitas olahraga mahasiswa kepelatihan olahraga selama bulan suci Ramadhan. Peneliti berusaha mengungkapkan fakta nyata yang terjadi di lapangan dan tidak bermaksud melakukan manipulasi data yang di peroleh. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi kepelatihan olahraga angkatan 2015. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang disusun merupakan modifikasi dari Global Physical Activity Questionnaire GPAQ. Melalui instrument ini, peneliti dapat mengetahui perilaku aktivitas fisik. Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif. HASIL Program Studi Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga PKO Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Tanjungpura merupakan prodi baru. Prodi ini memiliki ijin operasional sejak tahun 2014, sehingga mulai tahun 2014 tersebutlah prodi PKO membuka pendaftaran jalur mandiri. Prodi PKO merupakan prodi yang bernaung di jurusan Ilmu Keolahragaan Ikor. Jurusan Ikor sendiri menaungi dua prodi, yaitu prodi PKO dan prodi Pendidikan Jasmani, kesehatan dan rekreasi atau yang dikenal dengan penjaskesrek. Pembeda dari dua prodi ini adalah bahwa di prodi PKO mahasiswa wajib memiliki cabang olahraga yang akan digeluti. Angkatan tahun 2015 merupakan angkatan kedua dari prodi PKO yang berjumlah 26 mahasiswa. Dari 26 mahasiswa tersebut terdiri dari beberapa cabang olahraga sebagai berikut Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pilihan Kecabangan Olahraga Terdapat 8 delapan cabang olahraga yng digeluti oleh mahasiswa prodi PKO. Dari masing-masing kecabangan olahraga tentunya memiliki jadwal latihan menyesuaikan dengan jadwal kuliah. Jadwal latihan dari berbegai cabang olahraga ini biasa dilakukan pada sore hari sekitar jam – WIB, kecuali pada cabang olahraga sepak bola yang memiliki jadwal latihan sore dan pagi hari terutama hari minggu. Guna mendapatkan keterampilan teknik dasar dari kecabangan olahraga maka mau tidak mau mahasiswa harus tetap melakukan latihan secara rutin. Selain dapat memperbaiki teknik dasar maka latihan secara rutin juga akan meningkatkan skill yang dapat diperrgunakan dalam pertandingan. Puncak dari latihan mahasiswa adalah pecan olahraga mahasiswa yang dilaksanakan di Makasar pada bulan Oktober 2017. Akan tetapi karena dalam Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 35 pecan olahraga mahasiswa tersebut Universitas Tanjungpura tidak mengirimkan banyak cabang maka tidak semua mahasiswa mencapai puncak performa yang harus ditampilkan. Cabang olahraga yang diberangkatkan pada pekan olahraga mahasiswa tersebut terdiri dari cabang olahraga karate, pencak silat, atletik dan catur. Oleh karena itu hanya cabang-cabang tersebutlah yang melakukan TC selama bulan puasa Ramadhan. Mahasiswa prodi PKO yang masuk dalam TC ada 6 orang mahasiswa yang terdiri dari 3 atlet dari kecabangan pencak silat, 2 atlet dari kecabangan karate dan 1 atlet dari kecabangan catur. Atlet catur yang diberangkatkan merupakan mahasiswa angkatan 2017. Sedangkan untuk cabang pencak silat dan karate merupakan mahasiswa angkatan 2015. Latihan yang dilakukan oleh atlet pencak silat dan karate dilakukan pada malam hari setelah solat tarawih sekitar jam hingga jam WIB. Training centre yang dilakukan tentu saja berdasarkan program latihan yang disusun dan dibuat oleh pelatih agar dapat memperoleh hasil sesuai target yang diinginkan. Berbeda dengan mahasiswa yang menjalani TC ini, sebagian besar mahasiswa yang tidak menjalani TC melakukan hal yang berbeda. Berikut data yang terkumpul dari hasil penelitian yang diperoleh .Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kegiatan Selama Bulan Ramadhan Latihan Sesuai Kecabangan Olahraga ringan pengisi hari Jalan-jalan menikmati sore Berdasarkan data diatas, rata-rata mahasiswa angkatan 2015 tidak melakukan aktivitas olahraga sesuai kecabangan. Mahasiswa lebih banyak membuang waktu dengan berjalan-jalan santai atau yang sering dikenal dengan “ngabuburit”. PEMBAHASAN Di bulan Ramadhan, umat muslim yang berpuasa akan tidak hanya melakukan perubahan pola makan tetapi juga perubahan pola aktivitas. Perubahan-perubahan itu diantaranya adalah perubahan jam makan, pembatasan waktu makan, dan perubahan pola tidur, hal-hal itu tentunya akan mengubah ritme keseharian seseorang secara drastis dan dapat memberi efek negatif terhadap performa fisik seseorang. Penurunan performa fisik saat berpuasa umumnya dikaitkan dengan dehidrasi, keterbatasan asupan nutrisi, kurangnya istirahat, perubahan mood, dan perasaan lemas. Melakukan aktivitas fisik tambahan atau berolahraga pada saat berpuasa tentu akan memberi tambahan stressor pada tubuh. Melakukan olahraga dengan pola yang sama seperti sebelumnya tanpa memperhitungkan pengaruh puasa pada tubuh justru akan dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan. Cara yang paling sederhana untuk mengurangi dampak puasa pada saat seseorang berolahraga di bulan Ramadhan adalah dengan memodifikasi program olahraga sesuai dengan pola aktivitas saat berpuasa. Pada saat berpuasa, umat muslim akan mulai berpuasa saat sahur pada pukul hingga saat matahari terbenam pada pukul Apabila waktu latihan tidak disesuaikan dengan waktu pembatasan asupan makanan dan cairan selama berpuasa, Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 36 maka latihan yang dilakukan bisa jadi tidak membuat tubuh lebih sehat tetapi justru dapat memberikan gangguan kesehatan. Waktu latihan adalah aspek yang penting untuk dimodifikasi pada saat berpuasa. Rekomendasi waktu latihan saat berpuasa adalah setelah sahur, sebelum berbuka puasa dan setelah berbuka puasa Berdasarkan kebiasaan berolahraga, dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu yang tak pernah berolahraga, rutin berolahraga, dan atlet. Bagi orang yang tidak pernah berolahraga, pada saat puasa, disarankan memulai olahraga sekitar 30 menit sebelum berbuka. Sedangkan bagi yang bermasalah dengan penyakit misal diabetes, sakit jantung, stroke dan ingin olahraga untuk hidup sehat, harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Bagi yang sudahh terbiasa berolahraga, bisa disesuaikan dengan tujuan. Bila ingin menggurangi lemak, maka 45 menit – 1 jam sebelum buka adalah waktu terbaik dengan olahraga intensitas tinggi. Sedangkan bagi atlet atau yang senang olahraga keras, waktu terbaik untuk mulai adalah sekitar pukul atau dua jam usai makan. Bila buka puasa pukul dan makan pukul maka waktu 2 jam sudah cukup untuk perut diajak olahraga. Tubuh sudah mulai mengosongkan isinya. Sebelum berolahraga harus memastikan sudah memasukan cairan sekitar 2 liter mulai dari buka sampai dengan mulai olahraga dahullu. Karena tubuh berada dalam status dehidrasi setelah 14 jam puasa. Jaga durasi maksimal olahraga 1,5 jam. Supaya tubuh tidak mengalami overtraining. Dan tetap menjaga hidrasi minimal minum 1 liter air sampai waktu tidur masuk ke dalam tubuh. Namun hal ini tidak dilakukan oleh mahasiswa Prodi PKO yang nota bene merupakan atlet dan pelatih diberbagai cabang olahraga. Rerata dari mahasiswa di program studi PKO justru meliburkan diri dari kegiatan aktivitas berolahraga. Meskipun mahasiswa tersebut mengetahui dampak negative dari berhentinya secara mendadak aktivitas olahraga yang telah dilakukan selama ini. Dampak negative dari non aktif aktivitas olahraga tidak membuat ciut nyali para mahasiswa untuk menikmati waktu liburan bersama dengan keluarga. Hanya terdapat 3 mahasiswi yang masih tetap berlanjut melakukan aktivitas olahraga. Hal ini dikarenakan ketiga mahasiswi tersebut masuk dalam training centre TC karena akan mengikuti pecan olahraga mahasiswa pada bulan oktober 2017. Ketiga mahasiswa tersebut dari cabang pencak silat dan karate. Dari cabang pencak silat melaksanakan latihan pada malam hari selama 2, 5 jam per hari. Berbeda dengan cabang karate, yang melaksanakan latihan pada sore hari selama kurang lebih 2 jam perhari. Aktivitas selama bulan puasa Ramadhan memang memaksa pemeluknya untuk merubah pola aktivitasnya. Seperti makan dan minum, jelas sekali bahwa pada siang hari pemeluk agama islam tidak diperkenankan untuk melakukannya. Sehingga aktivitas olahraga terpaksa dirubah jam pelaksanaan oleh para atlet ataupun penggiat olahraga. Hal ini disebabkan karena ketakutan agar tidak terjadi dehidrasi akut yang dapat menyebabkan orang yang melakukan puasa tidak kuat menjalankan ibadah puasa. Aktivitas olahraga yang semula dilakukan setiap sore haripun segera dirubah dan atau ditinggalkan. Hal ini disebabkan karena pada saat bulan Ramadhan ini intensitas kegiatan keagamaan lebih banyak, seperti mengaji di sore hari sebelum buka puasa, solat tarawih setelah selesai solat isya dan bahkan khataman membaca alquran setelah tarawih. Intensitas kegiatan keagaamaan yang reltif tinggi tersebutlah kemungkinan yang membuat para mahasiswa prodi PKO angkatan 2015 ini Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 37 tidak melakukan latihan sesuai kecabangan yang diambilnya. Terlebih pada saat bulan Ramadhan mahasiswa telah selesai ujian akhir, hal ini menambah alasan yang kuat bagi para mahasiswa untuk tidak melakukan latihan sesuai kecabangannya secara rutin dan kontinu. KESIMPULAN Di bulan Ramadhan, umat muslim yang berpuasa akan tidak hanya melakukan perubahan pola makan tetapi juga perubahan pola aktivitas. Perubahan-perubahan itu diantaranya adalah perubahan jam makan, pembatasan waktu makan, dan perubahan pola tidur, hal-hal itu tentunya akan mengubah ritme keseharian seseorang secara drastis dan dapat memberi efek negatif terhadap performa fisik seseorang. Perubahan pola aktivitas juga dialami oleh mahasiswa prodi PKO angkatan 2015 yang semula setiap sore hari sekitar jam hingga jam melakukan aktivitas latihan rutin sesuai kecabangan olahraga yang diambil, pada bulan Ramadhan ini mahasiswa tidak melakukan latihan sesuai kecabangannya. Justru kegiatan “ngabuburit” yang lebih banyak dilakukan oleh mahasiswa. Dari 26 mahasiswa di angkatan 2015 hanya 3 mahasiswa yang terus melakukan latihan sesuai kecabangan itupun karena 3 mahasiswa tersebut masuk dalam TC karena masuk dalam tim Pekan olahraga mahasiswa di Makasar Bulan Oktober 2017. Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia olahaga, seharusnya tetap melakuan aktivitas olahraga minimal untuk menjaga kebugaran jasmani. Aktivitas jasmani pada saat bulan Ramadhan dapat dilakukan meskipun ada perubahan pada jam, yaitu pada waktu mendekati buka puasa. DAFTAR PUSTAKA Chaouachi, A , Leiper , Chtourou, H, Aziz, Abdul R & Chamari, Karim.2012. The effects of Ramadan intermittent fasting on athletic performance Recommendations for the maintenance of physical fitness. Journal of Sports Sciences Volume 30, 2012 - Issue sup1. Akses 11 Mei 2017. Erlangga, M. 2014. Riset aCommerce Temukan Perubahan Pola Perilaku Pebelanja Online Selama Bulan Ramadhan. Akses 11 Mei 2017. Jasem Ramadan Alkandari , Ronald J. Maughan , Rachida Roky , Abdul Rashid Aziz & Umid Karli . 2012. The implications of Ramadan fasting for human health and well-being. Journal of Sports Sciences Volume 30, 2012 - Issue sup1. Akses 11 Mei 2017 Kirkendall DT, Leiper JB, Bartagi Z, Dvorak J, Zerguini Y. 2008. The influence of Ramadan on physical performance measures in young Muslim footballers. J Sports Sci. 2008 Dec;26 Suppl 3S15-27. Akses 11 Mei 2017 Kirkendall, D, Anis Chaouachi , Abdul Rashid Aziz & Karim Chamari . 2012. Strategies for maintaining fitness and performance during Ramadan. Journal of Sports Sciences Volume 30, 2012 - Issue sup1. Akses 11 Mei 2017. Kaarud, Hashim, H. A. and S. Saha. 2016. The Effects of a Single Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume II Nomor 2 Oktober 2019 Isti Dwi Puspitawati Tersedia di 38 Bout of Moderate Cycling Exercise During Ramadhan Fasting on Mood States, Short-Term Memory, Sustained Attention and Perceived Exertion among Sedentary University Students. Pertanika J. Soc. Sci. & Hum. 24 4 1601 - 1610 2016. Maughan & Shirreffs . 2012. Ramadan fasting and the goals of sports nutrition around exercise. Journal of Sports Sciences Volume 30, 2012 - Issue sup1. Akses 11 Mei 2017. Ronald J. Maughan , Yacine Zerguini , Hakim Chalabi & Jiri Dvorak. 2012. Achieving optimum sports performance during Ramadan Some practical recommendations. Journal of Sports Sciences Volume 30, 2012 - Issue sup1. Akses 11 Mei 2017. WHO. Global Physical Activity Questionnaire. Akses 11 Mei 2017 ... Because if there is an imbalance it will have a negative impact, one of which is the disruption of the body's metabolic system. Weight gain will occur if the body's metabolic system is slow Puspitawati, 2019. A total of of the respondents in this study have an normal body weight table 5, as is the body mass index category for Indonesia Republic of Indonesia Health Ministry, 2019. ...Arief Ibnu HaryantoArdin Abdul Gani Gilang RamadanSulasikin Sahdi KadirThis study aims to determine the condition of the body mass index of athletes running in Gorontalo. The research method used is ex-post facto descriptive with a research sample of 18 athletes, consisting of 15 male athletes and three female athletes. This study uses the Body Mass Index instrument by measuring the athlete's height and weight. Data analysis using Benchmark Reference Assessment PAP, then the data is processed using ms. Excel. This study revealed that all athletes in Gorontalo City with 100% male and female athletes have an average Body Mass Index. This study illustrates that the trainer maximized the exercise pattern and the nutritional practice to keep the Body Mass Index regular. However, coaches must continue to monitor their athletes to always have an average Body Mass Index, especially during study aims to identify the training transitions and dietary habits of volleyball athletes' before and during Ramadan in the Covid-19 pandemic. The research design used is descriptive quantitative with a sample of 12 male junior volleyball athletes in the academy Sidoarjo volleyball. The results showed that most athletes experienced a decrease in the frequency of exercise during the month of Ramadan, especially during the COVID-19 pandemic. A total of of athletes maintained their exercise frequency, and experienced a decrease in exercise frequency. Furthermore, during Ramadan and Covid-19, there was an increase in the frequency of eating 1-2 times a day snack consumption 50%, fruit and vegetables 75%, fried foods 4-7 times a week instant noodles 1-3 times a week 25% and fast food 1-3 times a week in athletes. Concerning this, it is imperative to revitalize the program and monitor the athlete's training periodically, which is adjusted to the conditions of the COVID-19 pandemic and provide a dietitian to regulate the athlete's diet to obtain a balanced nutritional intake following the exercise transisi latihan dan pola makan atlet sebelum dan saat ramadan di masa pandemi Covid-19AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi transisi latihan dan pola makan atlet bola voli sebelum dan saat ramadan di masa pandemi Covid-19. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan sampel 12 atlet laki-laki bola voli junior yang masih aktif dalam menjalani pemusatan latihan di Akademi Bola Voli Indomaret Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas atlet mengalami penurunan frekuensi latihan saat ramadan khususnya di masa pandemi covid-19. Sebanyak 33,3% yang mampu mempertahankan frekuensi latihan dan 66,7% mengalami penurunan frekuensi latihan. Selanjutnya, saat ramadan dan Covid-19 terjadi peningkatan frekuensi makan 1-2 sehari 58,4%, konsumsi camilan 50%, buah dan sayuran 75%, gorengan 4 – 7 kali dalam seminggu 8,4%, mie instant 1 – 3 kali dalam satu minggu 25% serta makanan cepat saji 1 – 3 kali dalam seminggu 8,4% pada atlet. Berdasarkan hal ini, maka sangat penting untuk melakukan revitalisasi program dan pemantauan latihan atlet secara berkala yang disesuaikan dengan masa pandemi covid-19 dan menyediakan dietisien untuk pengaturan makan atlet agar dapat memperoleh asupan gizi seimbang sesuai dengan porsi Memory, Sustained Attention and Perceived Exertion among Sedentary University Studentsof Moderate Cycling Exercise During Ramadhan Fasting on Mood States, Short-Term Memory, Sustained Attention and Perceived Exertion among Sedentary University Students. Pertanika J. Soc. Sci. & Hum. 24 4 1601 -1610 2016.
Kesegaranjasmani yang berhubungan dengan ketrampilan merupakan kualitas yang dimiliki seseorang sehingga mampu untuk berpartisipasi dalam aktivitas olahraga. Komponen kesegaran jasmani ini meliputi ketangkasan, kecepatan, koordinasi, tenaga, dan keseimbangan. c. Tes Kesegaran Jasmani - Menjalankan ibadah puasa Ramadhan bukan berarti kita tidak bisa melakukan aktivitas fisik termasuk berolahraga. Namun, ketika melakukan olahraga pada saat berpuasa kita harus memperhatikan jenis, waktu, dan juga Ketua Umum Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia APKI, Marcellina Leonora, berolahraga ketika sedang berpuasa dibolehkan asalkan jenis olahraganya disesuaikan dengan kondisi tubuh. "Olahraga saat sedang berpuasa itu boleh dan aman, selama jenis olahraganya disesuaikan dengan kondisi tubuh," kata Marcellina, dikutip dari Antara. Baca juga Mengenal Deuce dalam Olahraga Marcellina menambahkan, durasi berolahraga selama menjalankan puasa tidak perlu terlalu lama. Misalnya, melakukan olahraga cukup 30 menit sebelum berbuka puasa. "Light resistance training tiga hingga empat set dengan repetisi delapan sampai 12 kali untuk setiap gerakan, ini juga dapat dilakukan sebelum berbuka puasa," tuturnya. Lantas jenis olahraga apa saja yang baik saat puasa? Mengutip Kompas TV, berikut adalah beberapa jenis olahraga yang baik dilakukan saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Baca juga Cara Melakukan Jump Shot dalam Bola Basket1. Jalan santai Jalan kaki bisa menjadi pilihan aktivitas fisik saat berpuasa. Meski termasuk olahraga ringan, jalan santai baik untuk menjaga kesehatan jantung dan tulang. Lokasi untuk jalan santai bisa di sekitar rumah atau di taman jika kondisi memungkinkan. 2. Bersepeda Bersepeda menjadi tren sejak masa pandemi. Jenis olahraga ini juga tetap bisa dilakukan saat berpuasa. Waktu untuk bersepeda yang bisa dipilih adalah sore hari menjelang buka puasa dengan jarak yang tidak terlalu jauh. 3. Bowling Bowling termasuk jenis olahraga yang tidak terlalu menguras energi. Jadi, bowling bisa dilakukan saat berpuasa. Selain menguatkan otot, bowling juga bisa digunakan untuk melatih keseimbangan tubuh. Baca juga 5 Manfaat Senam Irama 4. Jogging Jogging sejatinya tidak berbeda jauh dengan jalan santai. Hanya saja, ritme jogging lebih cepat dari jalan santai. Apbila jogging menjadi pilihan berolahraga saat puasa, lakukanlah dengan intensitas yang tidak terlalu tinggi. 5. Yoga Melakukan yoga saat berpuasa disinyalir bisa membantu tubuh menjadi segar. Yoga merupakan jenis olahraga yang berfokus pada pernapasan dan tidak banyak menguras energi. Aktivitas yoga bisa dilakukan secara santai selama 15-30 menit sebelum waktu berbuka puasa. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Penulismemahami pengertian di atas bahwa puasa adalah suatu aktivitas menahan dan membentengi diri dari perbuatan fisik dan psikis dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, sementara perbuatan rohani (psikis) adalah segala bentuk emosi dan marah. (Saifullah, 2017)
- Sebentar lagi, umat Islam akan menyambut Ramadan 1443 hijriah. Pada bulan suci tersebut, seorang muslim yang sudah balig, mukim bukan musafir, berakal sehat, serta mampu menahan lapar dan haus diwajibkan menjalankan ibadah puasa. Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, ketentuan puasa diatur dalam ilmu fikih. Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai detail hukum Ramadan, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu pengertian puasa menurut bahasa dan istilah, serta garis umum pengerjaannya dalam Islam. Puasa termasuk salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap muslim, sebagaimana tertera dalam sabda Nabi Muhammad SAW “Islam itu ditegakkan atas lima perkara, yaitu Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah syahadat, mendirikan salat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa pada Ramadan,” Bukhari dan Muslim. Perintah puasa juga tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 183 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” QS. Al-Baqarah [2] 183.Baca juga Dua Cara Metode Menentukan Awal Bulan Puasa Ramadhan Niat Qadha Puasa Ramadhan dan Tata Cara Melakukannya Pengertian Puasa Menurut Bahasa dan Istilah Dalam bahasa Arab, puasa الصوم artinya mengekang atau menahan diri. Secara bahasa, puasa yang artinya menahan diri itu tertera dalam cerita Maryam, ibu Nabi Isa ketika ia berjanji tidak akan berbicara pada orang lain. إِنِّي نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَٰنِ صَوۡما فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡيَوۡمَ إِنسِيّا Bacaan latinnya "Inni nadzartu lirrahmaani shauman falan ukallimal yauma insiyya"“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa karena Tuhan Yang Maha Pemurah bahwa aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini,” QS. Maryam [19] 26. Pada ayat di atas, Maryam berkata "Aku berpuasa berbicara", yang artinya ia menahan diri untuk tidak berkata-kata. Penggunaan puasa menurut bahasa juga kerap dilakukan dalam percakapan sehari-hari, misalnya "puasa memancing", "puasa makan mie", dan sebagainya. Sementara itu, secara istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari awal terbit fajar hingga terbenam matahari semata karena perintah Allah SWT, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu, sebagaimana dikutip dari Fikih Islam Lengkap 1978 yang ditulis Moh. Rifa'i. Lebih rinci lagi, puasa dimaksudkan untuk menahan diri dari lapar, dahaga, dan syahwat kemaluan, serta segala benda yang memasuki rongga perut dalam tubuh. Durasi pelaksanaannya tertera jelas dalam hadis Rasulullah SAW, yakni sejak fajar kedua atau fajar shadiq waktu imsak sampai terbenamnya matahari. Selain itu, ibadah puasa baru dinyatakan sah apabila dilakukan oleh sosok yang sudah beragama Islam, berakal sehat, tidak sedang haid atau nifas, serta berniat untuk berpuasa secara yakin tanpa kebimbangan atau ragu-ragu. Selanjutnya, ibadah puasa Ramadan juga memiliki banyak keutamaan bagi yang menjalankannya. Di antara ganjaran dan pahala puasa itu adalah ampunan dari Allah SWT, sebagaimana tertera dalam sabda Rasulullah SAW "Siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni dosanya yang telah lampau,” Bukhari dan Muslim.Baca juga Apakah Berkumur Membatalkan Puasa dan Hukum Sikat Gigi Siang Hari Apakah Menonton Film Dewasa Bisa Membatalkan Puasa Apa Hukumnya? - Sosial Budaya Penulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom
Berpuasa baik itu puasa wajib maupun puasa sunnah, merupakan salah satu aktivitas yang dapat menjadi media untuk menjaga kesehatan jasmani dan ruhani seseorang, terlebih bagi seorang muslim. Islam sangat memperhatikan kesehatan manusia.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID _gd4XMDpqn_44z_S-1gDfVebIdI4UKpurrIhqaaH6P41ZQQKDr1-wQ== KesimpulanManfaat Puasa untuk Kesehatan Jasmani dan Rohani Berdasarkan penjelasan di atas, aktivitas puasa pada bulan Ramadhan yang sudah menjadi kebiasaan ternyata memiliki segudang manfaat. Berbagai manfaat puasa untuk kesehatan di atas juga sudah banyak terbukti melalui penelitian atau riset.
Tim Promkes RSST – Puasa adalah salah satu ibadah umat Islam yang berarti menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, yang berupa memperturutkan syahwat, perut dan farji kemaluan, sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat khusus. Suhandjati 2009. Pembahasan tentang faedah puasa sangat banyak, selain meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. puasa juga merupakan senjata terkuat melawan segala penyakit, dan ini adalah bukti ilmiah yang permanen. Maka perbanyaklah puasa, dan kamu akan mendapatkan perbaikan besar pada penyakit apa pun yang kamu derita. Sesungguhnya obat dari sebagian besar penyakit berada di dalam setiap diri kita. Semua dokter pada hari ini meyakini bahwa puasa adalah kebutuhan yang vital bagi setiap manusia, walaupun manusia tersebut terlihat sehat tubuhnya. Karena racun-racun yang menumpuk di tengah perjalanan hidup manusia tidak mungkin dihilangkan kecuali dengan puasa dan pencegahan dari makan dan minum. Selain itu juga puasa mempunyai keunggulan dalam kekuatan mengobati guncangan-guncangan kejiwaan yang kuat seperti schizophrenia jenis penyakit jiwa, karena puasa memberikan relaksasi yang sempurna kepada otak dan sel-sel sumsum, di saat yang sama puasa juga akan bekerja membersihkan sel-sel tubuh dari racun-racun, dan ini berdampak positif pada kestabilan emosi kejiwaan dari orang puasa. Bahkan kita dapat menemukan banyak sekali pakar-pakar kejiwaan mengobati orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan hanya dengan berpuasa saja, dan mereka pun mendapatkan hasil yang gemilang dan menggembirakan. Oleh karena itu, puasa dianggap sebagai obat yang manjur untuk mengobati kebanyakan penyakit-penyakit kejiwaan yang kronis seperti schizophrenia jenis penyakit jiwa, kesedihan, kegelisahan, dan frustasi. Serta masih banyak lagi penyakit-penyakit lain yang dapat diobati dengan melakukan ibadah puasa. Abdeddaem 2015. Dewasa ini, kita sering melihat betapa merugi manusia apabila melakukan ibadah puasa, karena yang diperoleh hanyalah rasa haus dan lapar. Di sini puasa menjadi alternatif terapi yang ditawarkan oleh Islam agar manusia mampu merasakan betapa nikmatnya melakukan ibadah puasa apabila dikerjakan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan serta keberkahan puasa yang akan dirasakan manfaatnya bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Bertepatan dengan datangnya bulan ramadhan, merupakan suatu keberkahan tersendiri bagi umat muslim khususnya, untuk menjalankan ibadah puasa yang merupakan suatu ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap umat muslim disetiap bulan ramadhan. Selain mendapatkan pahala, puasa juga salah satu keuntungan yang diperoleh yaitu sebagai sarana untuk proses Autolisis, dimana proses tubuh untuk pembuangan sel-sel yang mati atau rusak di dalam tubuh kita. Dimana kita ketahui semisal tidak adanya kegiatan puasa, organ kita hampir tidak pernah berhenti bekerja. Setidaknya setiap kita makan kurang lebih 8 jam organ pencernaan kita bekerja. Para ilmuwan juga menganggap bahwa puasa adalah suatu fenomena kehidupan alami, yang menjadikan kehidupan berjalan dengan lurus, sehat dan sempurna. Maka disini nampak dengan jelas hikmah kesehatan pada syariat puasa. Karena puasa membantu seluruh makhluk hidup untuk beradaptasi dengan makanan yang sangat sedikit dan membuatnya mampu menjalani kehidupan secara alami dan normal. Sebagiamana ilmu-ilmu pengetahuan modern menetapkan bahwa puasa juga melindungi makhluk hidup dari berbagai penyakit dan membantu penyembuhan secara efektif. Ahmad 2008 Beberapa pernyataan dokter-dokter terkemuka di dunia, melalui penelitian dan karya ilmiah mereka, setelah mereka mengadakan penelitian tentang puasa. Ibnu Sina, seorang filosof dan dokter muslim yang termasyur, mewajibkan puasa selama tiga minggu untuk beberapa kondisi penyakit yang ditanginya. Ada unsur lain yang menyebutkan bahwa Ibnu Sina menganggap puasa sebagai unsur penting dalam penyembuhan penyakit cacar dan penyakit kelamin. Menurutnya, puasa merupakan salah satu sarana efektif untuk melepaskan beberapa mikroorganisme di dalam tubuh, yang di antaranya adalah mikroorganisme yang terdapat di dalam penyakit kelamin. Ini disebabkan karena puasa mengandung unsur yang dapat menghancurkan sel-sel yang telah rusak untuk kemudian dibangunnya kembali menjadi sel-sel yang baru. Inilah yang disebut dengan puasa dalam pengobatan penyakit kelamin. Terapi ini sendiri merupakan pengobatan cara Timur klasik. Di samping itu, masih banyak lagi kondisi-kondisi yang dapat dimanfaatkan dari pengobatan cara ini. Sehingga pada masa modern ini, terapi puasa telah banyak dipergunakan oleh para pakar kedokteran. Hisyam Thalbah 2009 Dalam hal lain, Ibnu Sina dalam menangani pasiennya, beliau terlebih dahulu melihat tentang sebab-sebab timbulnya penyakit tersebut dengan cara mengenali kejiwaan pasien tersebut. Menurut Ibnu Sina jiwa merupakan kesempurnaan awal, karena dengannya suatu spesies menjadi sempurna sehingga menjadi manusia nyata. Apabila jiwa tidak sehat, akan menyebabkan tubuh tidak sehat pula dan salah satu yang menjadikan jiwa sehat adalah dengan melakukan ibadah puasa. Ustman Najati 2002 Shelton dalam bukunya tentang puasa, “Le Jeunu”, dan riset yang dilakukan oleh Lutzner H. dalam bukunya yang berjudul “Kembali Hidup Sehat dengan Puasa” yang diterjemahkan oleh dokter Thahir Ismail. Berikut ini adalah beberapa manfaat puasa, yaitu Puasa adalah bentuk relaksasi 69 agar dapat melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi dalam anggota tubuh. Puasa dapat menghentikan proses penyerapan sisa-sisa makanan di dalam usus lalu membuangnya. Karena tanpa adanya proses pembuangan sisa-sisa sari makanan ini, maka akan mengakibatkan penumpukan dan merubahnya menjadi racun. Sebagaimana juga puasa merupakan satu-satunya cara untuk membersihkan racun yang tertumpuk di dalam tubuh ataupun racun yang baru masuk melalui makanan yang terkontaminasi. Dengan puasa, tubuh akan mampu menghancurkan zat-zat yang berlebihan dalam tubuh dan juga melarutkan endapan-endapan yang terdapat dalam jaringan tubuh manusia. Puasa adalah alat untuk meremajakan dan mengembalikan vitalitas pada berbagai macam sel dan jaringan dalam tubuh. Puasa dapat melancarkan proses pencernaan dan memudahkan penyerapan sari-sari makanan, serta menstabilkan proses masuknya makanan secara berlebihan. Puasa memiliki pengaruh yang besar pada kulit seperti halnya yang dilakukan alat-alat kosmetik demi mendapatkan kecantikan dan kehalusan kulit. Puasa adalah tehnik pengobatan yang manjur dan paling sedikit risikonya dalam mengobati berbagai macam penyakit yang terus berkembang. Puasa meringankan beban dalam sistem sirkulasi, begitu juga dapat menurunkan kadar lemak dan asam urat dalam darah. Sehingga tubuhpun terjaga dari kemungkinan terjadinya pembekuan pada pembuluh arteri pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung, encok, dan penyakit-penyakit lainnya yang berhubungan dengan masalah nutrisi, sirkulasi tubuh, dan penyakit jantung. Seorang peneliti dari H ai’atul I ’jaazil Ilmi fil Qur’an was Sunnah Lembaga Pengkajian Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur’an dan As-sunnah, yaitu Dr. Abdul Jawwad As-Shawi mengatakan ketika berpuasa, maka akan terjadi dua peristiwa penting dalam tubuh. Pertama, rekonstruski penyusunan sel-sel tubuh, bahwa zat asam amino membentuk infra struktur sel-sel tubuh. Pada saat berpuasa, asam-asam yang baru terbentuk dari makanan ini berkumpul dengan asam-asam hasil proses pencernaan. Pada saat puasa, pembentukan sel-sel dilakukan kembali setelah proses-proses percernaan, kemudian didistribusikan sesuai dengan kebutuhan sel-sel tubuh. Dengan demikian, terbentuklah gugus-gugus baru untuk sel-sel, yang merenovasi strukturnya dan meningkatkan kemampuan fungsionalnya, sehingga menghasilkan kesehatan, pertumbuhan, dan kenyamanan bagi tubuh manusia. Kedua, pembersihan tubuh dari racun, pada saat berpuasa, lemak-lemak yang disimpan dalam tubuh dalam jumlah besar dipindahkan ke hati sehingga dioksidasi dan dimanfaatkan oleh hati. Dari proses ini dikeluarkanlah racun-racun yang meleleh di dalamnya, kandungan racunnya dimusnahkan, kemudian dibersihkan bersama kotoran-kotoran tubuh. Pada saat puasa, aktivitas sel-sel ini berada di puncak kemampuannya untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, maka ia memakan bakteri yang sebelumnya telah diserang oleh antibodi secara serentak.” Albani 2007 Demikianlah setelah tubuh berhasil membersihkan racun yang ada padanya dan mendapatkan kesempatan untuk melakukan relaksasi dengan sempurna melalui puasa, mulailah tubuh melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada jaringannya dan merapikan sistem pengaturan fungsi tubuh. Ini semua bisa dilakukan setelah tubuh mendapatkan kembali energinya dengan sempurna berkat proses relaksasi yang terjadi saat puasa. Zaglul dan Abdul 2012 Sehingga jika ditarik sebuah kesimpulan berkaitan dengan manfaat puasa dalam perspektif kesehatan, maka puasa merupakan cara yang terbaik untuk membersihkan racun yang tertumpuk di dalam tubuh ataupun racun yang baru masuk melalui makanan yang terkontaminasi. Karena ketika berpuasa, zat beracun yang tersimpan berpindah ke hati dalam jumlah besar. Di sanalah zat-zat tersebut mengalami oksidasi peristiwa pelepasan elektron, baik melibatkan oksigen ataupun tidak dan bisa dimanfaatkan dengan mengeluarkan unsur racun dari zat-zat tersebut. Maka hilanglah racun yang ada dan langsung dikeluarkan dari tubuh melalui saluran pembuangan. Maka dari itu Allah SWT mensyariatkan puasa pada waktu siang bukan pada waktu malam, dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, ini merupakan waktu-waktu seseorang sangat aktif, dimana proses kerja tenaga yang tersimpan dalam bentuk lemak dan glikogen juga terjadi di siang hari. Maka pada waktu inilah terjadi penaikan glukosa yang tersimpan dalam hati pada tubuh yang merupakan makanan yang paling baik bagi otak. Jadi, telah jelas bahwa apabila kita melakukan puasa sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, maka kita akan senantiasa memperoleh keberkahan puasa yang akan dirasakan manfaatnya bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Dn Referensi 12 Abdeddaem Kaheel. Obati Dirimu Dengan Al-Qur’an. Rempoa, Tangerang Selatan PT. Ini perbesa Pustaka Indonesia, 2015. Sri Suhandjati Sukri. Ensiklopedi Islam dan Perempuan. Bandung Penerbit Nuansa, 2009. Ahmad bin Abdul Aziz Al-Hushain. Ruh Puasa dan Maknanya. Surabaya Pusataka elBA, 2008. Hisyam Thalbah. Ensiklopedia Mukjijzat Alquran dan Hadis. Jakarta PT Sapta Sentosa,Cet, III, 2009. Muhammad Ustman Najati, Ad-Dirasat An-Nafsaniyyah Inda Al-Ulama Al-Muslimin, Alih Bahasa, Gaji Saloom. Jiwa Dalam Pandangan F ilosof Islam. Bandung Pustaka Hidayah, 2002. Muhammad Albani. Berobat Dengan Sedekah. Solo Insan Kamil, 2007. Zaglul An-Najjar dan Abdul Daim Kahil. Ensiklopedia Mukjizat Ilmiah Al-quran dan Hadis. Jakarta PT. Lentera Abadi, 2012.
Terdapatjadwal dan niat pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura yang bisa diketahui dan dipraktikkan oleh Umat Muslim. SMOL.ID - Puasa Tasua dan Asyura merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan Muharram. Kunci Jawaban IPA Kurikulum Merdeka Kelas 10 Halaman 7 Aktivitas 1.2: Besaran Pokok atau Besaran Turunan. 7.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Halo Kompasianer, bagaimana dengan aktivitasmu selama ramadan di rumah aja? Mana nih yang suka menanti azan magrib atau menghitung hari supaya cepat lebaran? Mungkin kamu juga lebih sering rebahan atau justru makin produktif saat berpuasa?! Bisa jadi kamu berada pada titik jenuh sehingga puasamu jadi tak berarti!!!Paling penting itu tetap jaga imunitas dan terapkan pola hidup sehat setiap hari ya. Meski harus selalu patuh terhadap protokol kesehatan, belajar dari pandemi akan memberi kekuatan diri dan kebahagiaan agar selalu dikelilingi orang-orang tersayang disekitar kita. Ibadah puasa itu membutuhkan fisik yang prima dan pikiran yang masa pandemi saat ramadan tahun ini, ternyata kita bisa melakukan banyak kegiatan untuk tetap bermanfaat dalam keseharian. Bagiku, ada dua aktivitas yaitu aktivitas jasmani dan aktivitas rohani yang bisa dilakukan selama di rumah aja. Aktivitas jasmani ini erat kaitannya dengan kegiatan yang bergerak atau terkait fisik. Sementara aktivitas rohani lebih mengarah pada kegiatan berbasis spiritualitas untuk memenuhi kebutuhan batin kita. Berikut penjelasannya! Aktivitas Jasmani berolahraga jadi aktivitas jasmani di rumah aja dok. pribadi Walau di rumah aja, kita dituntut untuk tetap aktif dan produktif. Salah satu pilihannya dengan berolahraga. Tak perlu olahraga berat, pilih olahraga ringan yang disesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai olahraga saat puasa yang kita lakukan justru menimbulkan rasa lelah atau capek. Apalagi sampai menderita haus berkepanjangan sehingga mendorong kita untuk membatalkan latihan beban dan aerobik, jalan pagi bisa jadi olahraga tanpa modal. Jalan kaki di pagi hari ini kerap aku lakukan setelah salat subuh berjamaah di masjid. Setelah jalan pagi, aku menyempatkan untuk pemanasan sejenak di depan rumah guna melemaskan otot-otot dari kepala sampai ujung kaki. Aku sadar bahwa puasa tak boleh jadi halangan untuk berhenti jasmani tak hanya sebatas olahraga. Kompasianer juga bisa bersihkan rumah, berkebun, bermain dengan hewan peliharaan, atau berkutat pada hobi dan asah kemampuan skill lainnya. Inti dari aktivitas jasmani ini yaitu bergerak daripada tidak sama sekali. Kebugaran lebih berharga dibanding ketiduran sepanjang hari yang justru akan membuat semangat jadi lesu. Aktivitas RohaniPuasa harus dijalani dengan rileks supaya energi-energi positif dalam tubuh bisa muncul dan mengeluarkan kebahagiaan. Dengan begitu, sistem kekebalan tubuh bisa tahan terhadap dari puasa itu menahan diri, tak hanya dari haus dan lapar. Emosi dan stres juga wajib dikendalikan. Apalagi bulan ramadan di tengah pandemi biasa dipicu banyak ketegangan. Ada kondisi keuangan yang tak seimbang, tuntutan kerja yang lebih berat, tekanan sosial, dan banyak hal lain yang mengganggu menjalani aktivitas rohani, kita bisa mulai dengan menjauhi hal-hal yang membuat marah, membuat hati tidak tenang, atau menambah dosa. Misal, berita-berita kebohongan hoak, akun-akun media sosial yang sering membuat onar dengan ujaran kebencian, dan teman-teman yang sering mengajak gibah. Hal-hal seperti itu bisa mengganggu dan merusak akal sehat hati lebih tenteram saat ramadan di rumah, kita bisa lakukan aktivitas rohani seperti membaca buku kisah-kisah nabi, membaca Alquran, menjalankan salat wajib dan salat sunah, berdzikir, bersedekah, dan mendengarkan ceramah atau kajian yang menyejukkan hati. Kalau sudah menyibukkan diri dengan aktivitas rohani, kita tak ada waktu lagi untuk mengomentari kekurangan orang lain. Kita bisa lebih memperbaiki diri dengan kebaikan selama sehari penuh. 1 2 Video Pilihan

H69Qi.
  • jedot67yor.pages.dev/181
  • jedot67yor.pages.dev/731
  • jedot67yor.pages.dev/594
  • jedot67yor.pages.dev/607
  • jedot67yor.pages.dev/240
  • jedot67yor.pages.dev/266
  • jedot67yor.pages.dev/438
  • jedot67yor.pages.dev/923
  • jedot67yor.pages.dev/248
  • jedot67yor.pages.dev/295
  • jedot67yor.pages.dev/245
  • jedot67yor.pages.dev/879
  • jedot67yor.pages.dev/919
  • jedot67yor.pages.dev/724
  • jedot67yor.pages.dev/737
  • puasa merupakan aktivitas jasmani dan